Senin (21/07)- Senin (21/07) — Dalam sesi yang menggugah pemikiran pada Summer Course “Beyond Boundaries” yang diselenggarakan oleh CICP, topik psikologi dan budaya dibahas dalam perspektif baru melalui kuliah yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Zamzam Fauzanafi, M.A, seorang akademisi terkemuka, yang membawakan materi tentang pendekatan etnografi multisensorik di era digital, khususnya dalam penelitian antropologi. Penelitian antropologi berfokus pada konstruksi sosial terhadap indra, khususnya persepsi sensorik dalam proses sosialisasi, yang tidak terbatas pada persepsi fisik atau tubuh semata. Persepsi sensorik yang terbentuk secara sosial ini memiliki implikasi terhadap sisi afektif individu. Istilah afek dalam konteks ini mengacu pada kategori umum emosi dan sensasi yang memengaruhi cara kita memersepsi dunia dan bertindak di dalamnya, serta harus dipahami dalam kerangka tindakan sosial.
Public Release
Wina Aulia, lulusan program magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sekaligus asisten peneliti di Center for Indigenous and Cultural Psychology, Fakultas Psikologi UGM, mempresentasikan penelitiannya dalam konferensi Asian Association of Social Psychology (AASP) 2025 yang diselenggarakan di Monash University Malaysia pada 10–12 Juli 2025.
Kamis (26/06) lalu, Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) UGM menyelenggarakan “Angkringan” ke-23 bertajuk “Exploration of Ethnic Identity and the Meaning of Moke”. Angkringan kali ini merupakan serial dari rangkaian pre-Summer Course 2025. CICP menghadirkan narasumber yang merupakan peneliti mengenai ‘Moke’, yaitu Dr. Indra Yohanes Kiling dan Gracia Ida, dimoderatori oleh Asisten CICP Della Rovita Ndoen.
2025
Beyond Boundaries: Reflection and Forward Looking Into Psychology and Culture
An International Summer Course by Center for Indigenous and Cultural Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada