Jumat pertengahan November lalu (12/11) CICP baru saja menggelar acara yang berjudul CICP International Webinar: Challenges of Living in a Diverse Society. Webinar ini diselenggarakan secara daring via Zoom dengan mengundang 3 narasumber dalam negeri maupun luar negeri. Narasumber tersebut antara lain Prof. Dr. Faturochman, M.A. (Fakultas Psikologi), Dr. Muhammad Najib Azca (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dari Universitas Gadjah Mada serta Rogelia Pe-Pua, Ph.D. narasumber dari School of Social Sciences University of New South Wales. Materi yang dibahas antara lain yaitu “Managing Diversity for Unity” oleh Faturochman, “Lessons Learned from Conflict Resolution in Indonesia” oleh Muhammad Najib Azca, dan materi terakhir dibawakan oleh Rogelia Pe-Pua yang berjudul “Australian Experience of Multiculturalism and Cultural Diversity”. Webinar ini adalah acara rutin CICP dari program umum Visiting Professor yang diadakan setiap tahunnya, tahun lalu CICP mengundang pembicara Luca Tateo Ph.D. dari University of Oslo, Norwegia. Webinar ini disambut dengan baik dan aktif oleh peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa S1, S2, S3 dan khalayak umum. [Ratri/Humas CICP]
Public Release
Oktober ini CICP kembali mengadakan School of Researcher (SOR): Upgrading untuk meningkatkan kemampuan penelitian asisten CICP. Kegiatan ini diadakan sebanyak 5 sesi pada hari Senin, Jumat, dan Sabtu sepanjang tanggal 15 – 23 Oktober 2021. Kegiatan SOR: Upgrading diisi dengan berbagai tema diantaranya materi statistika analisis regresi, mediasi, moderasi; materi terkait penelitian dengan penggunaan data media sosial dasar-dasar python dan content analysis; serta materi penelitian kualitatif yaitu analisis koding tematik data wawancara. Pengisi dalam acara SOR: Upgrading ini antara lain Direktur CICP Haidar Buldan Thontowi, M.A., Ph.D serta para asisten aktif CICP seperti Syurawasti Muhiddin, S.Psi., M.A., Ika Hana Pertiwi, S.Psi., Kinansa Husainy, dan Yanhizbar Rotanza. Acara dilaksanakan dengan sesi penyampaian materi, tanya-jawab, serta praktik penerapan materi yang sudah didapat pada dataset/data riset. Selain itu, pada SOR ini peserta juga mengaplikasikan materi pengolahan data dengan berbagai software yang relevan seperti SPSS, Microsoft Excel, JupyterLab, Google Colab. [Ratri/Humas CICP]
Acara rutin CICP Theory Building Training (TBT) telah berhasil terselenggara secara daring September lalu pada Jumat (24/9) dan Sabtu (25/9). TBT kali ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dengan mengusung tema “From Theory to Action”. TBT diselenggarakan selama dua hari penuh yang diisi tiga pembicara yaitu Edilburga Wulan Saptandari M. Psi., Ph.D., Pradytia Putri Pertiwi, S.Psi., Ph. D., dan Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D.
Pada Minggu (10/10), Junior Researcher CICP Syurawasti Muhiddin, S.Psi., M.A. menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan Lingkar Psikologi. Syura mengisi tema berjudul “Stigma dan Ketidaksetaraan Karena Ras dan Etnis terkait dengan Kesehatan Mental”. Webinar ini diselenggarakan melalui Zoom dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube. Peserta berasal dari kalangan masyarakat umum yang tertarik dengan isu kesehatan mental dari berbagai daerah di seluruh dunia. Acara ini membahas kaitan perbedaan ras dan etnis yang dapat menjadi tantangan mencapai kesehatan mental. Syura menyampaikan bahwa perbedaan ras dan etnis ini memunculkan stigma yang menghambat seseorang dalam mencari pertolongan profesional. Penolakan dari masyarakat juga menjadi hal yang tidak terelakkan dari adanya stigma buruk pada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Syura menekankan pentingnya memahami kesehatan mental secara kontekstual. Selain itu, Indigenous Psychology sebagai studi ilmiah bersifat native dengan berbasis ide ilmu ‘dari masyarakat untuk masyarakat’’ mampu membantu menjembatani pemahaman pentingnya konteks dalam menangani isu gangguan mental di masyarakat. Pengetahuan mengenai kebudayaan setempat juga dibutuhkan untuk menanggapi isu kesehatan mental secara lokal. [Ratri/Humas CICP]