Jum’at (18/07), sesi ketiga dari rangkaian modul 1 International Summer Course CICP 2025 “Beyond Boundaries” yang diselenggarakan oleh CICP. Psikologi dan budaya kembali disorot dengan kuliah yang dibawakan oleh cendekiawan ternama Prof. Emiko Kashima dari La Trobe University. Sesi yang berjudul “What is Polyculturalism? A New Perspective for Understanding Culture and Cultural Identity” ini mengajak para peserta untuk mengeksplorasi bagaimana budaya tidak tetap, melainkan saling terhubung dan terus berkembang.
SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan
Memahami Psikologi Indigenous bersama Dr. Rogelia Pe-Pua: Rangkaian International Summer Course CICP
Kamis (17/07), Dr. Rogelia Pe-Pua (University of New South Wales) menjadi narasumber di summer course CICP 2025. Dalam presentasinya yang berjudul “Tracing the Trajectory of Indigenous Psychology: A Reflective Dialogue on Knowledge, Method, and Identity”, Dr. Pe-Pua menyoroti kontribusi penting Sikolohiyang Pilipino atau Psikologi Filipina dalam membangun fondasi psikologi yang kontekstual dan berbasis budaya. Ia menegaskan bahwa pendekatan psikologi yang relevan harus berakar pada pengalaman hidup, nilai-nilai, dan cara berpikir masyarakat lokal—bukan sekadar menerapkan teori Barat secara universal.
Rabu (16/7), telah dilaksanakan rangkaian perkuliahan pertama International Summer Course CICP 2025. Topik yang dibahas dalam perkuliahan ini adalah “Dynamic Nature of Psychological Phenomena: Where Cultural Psychology Solves the Main Problem of General Psychology”. Perkuliahan ini menghadirkan Prof. Jaan Valsiner (Aalborg University) and Assoc. Prof. Giuseppina Marsico (the University of Salerno) sebagai narasumber. Valsiner dan Marsico menyoroti kekeliruan mendasar dalam tradisi psikologi umum yang cenderung mengabaikan peran sentral semiosis, yakni proses penciptaan dan pemaknaan pengalaman.
Yogyakarta, 14 Juli 2025 — Centre for Indigenous and Cultural Psychology (CICP), Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, secara resmi membuka rangkaian International Summer Course tahun 2025 bertema “Beyond Boundaries: Reflection and Forward Looking into Psychology and Culture“. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini menandai peringatan 15 tahun perjalanan CICP dalam mengembangkan dan memperkuat pendekatan psikologi indigenous dan budaya di Indonesia dan negara-negara berkembang.
Lusiana Yashinta Bahas Identitas Muslimah Muda dalam Era Mobilitas Global di Simposium Internasional
Yogyakarta, 9 Mei 2025 – Lusiana Yashinta Ellysa Putri, M.Sc., Research Associate dari Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, mempresentasikan penelitiannya secara daring dalam simposium internasional Influencers and Gender Politics in South East Asia yang diselenggarakan oleh The Influencer Ethnography Research Lab (IERLab).
Dalam paparannya, Lusiana membawakan studi bertajuk Global Mobility and Young Muslimah Identity: A Critical Discourse Analysis of Indonesian Influencers Shaping Educational Aspirations.
Yogyakarta, 28 Mei 2025 — Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) UGM kembali menggelar seri diskusi “Angkringan”, kali ini memasuki edisi ke-22 dengan tajuk “Rasa dalam Tradisi Jawa: Penghayatan, Psikologi, dan Jiwa.” Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pre-Summer Course 2025 yang diselenggarakan secara hybrid di ruang A-203 dan via Zoom. Hadir sebagai tamu utama, Ryan Sugiarto, mahasiswa program doktor Ilmu Psikologi UGM, dan Nurdiyanto, research associate CICP selaku among tamu.
Yogyakarta, 23 Mei 2025 – Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi UGM kembali menggelar kegiatan rutin “Jumatan CICP” yang kali ini mengangkat topik “Langkah demi Langkah Analisis Data Kualitatif.” Acara ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB di ruang CICP. Kegiatan ini difasilitasi oleh F. A. Nurdiyanto, Research Associate di CICP.
Dalam pemaparannya, Noer, panggilan akrabnya, menekankan pentingnya pemahaman yang reflektif dalam proses analisis data kualitatif. Ia menjelaskan bahwa coding dalam penelitian kualitatif bukanlah proses yang mekanis, melainkan menuntut pemahaman terhadap konteks, niat, serta dinamika partisipan. Ia juga mendorong peserta untuk mengajukan pertanyaan reflektif saat melakukan coding, seperti “Apa yang dilakukan partisipan?” atau “Apa tujuan mereka melakukan itu?” untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam.
Yogyakarta, 25 April 2025 – Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi UGM sukses menyelenggarakan diskusi rutin Angkringan #22 dengan tema “Kuasa dalam Relasi Pertemanan Santri” pada Jumat (25/4) secara daring melalui Zoom Meeting.
Acara ini menghadirkan Amadeo Ahnaf dari Tim Peneliti Pesantren sebagai Tamu Super, penelitian pesantern di ketuai oleh Dr. Wenty Marina Minza, S.Psi. Acara ini dimoderatori oleh Olga Bestari sebagai Asisten riset CICP.
Ahnaf, panggilan akrabnya, membagikan hasil penelitian mengenai dinamika kekuasaan yang terbentuk dalam relasi sosial di kalangan santri. Melalui pemaparannya, Ahnaf menyoroti bagaimana struktur sosial di pesantren membentuk pola pertemanan yang tidak selalu setara, namun juga menjadi ruang pembelajaran sosial yang khas.
Jum’at, 14 Maret 2025 – Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) mengadakan kegiatan Jum’atan yang dikhususkan untuk internal CICP. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jum’at (14/03) pukul 09.00 hingga 11.00 WIB di Kantor CICP, Lantai 5 Gedung D, Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada. Jum’atan kali ini membahas topik mengenai Analisis Wacana Kritis atau Critical Discourse Analysis (CDA). CICP menghadirkan Lusiana Yashinta, M.Sc., Research Associate CICP, sebagai fasilitator. Lusi telah melakukan beberapa analisis CDA dalam perjalanan risetnya.
Minggu, 9 Maret 2025 – Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) telah sukses melaksanakan sesi kelima dalam rangkaian School of Researcher (SoR) 2025. Sesi ini mengangkat tema “Photovoice dalam Penelitian Psikologi”, dengan menghadirkan Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D. sebagai pembicara utama.
Selama sesi yang berlangsung secara luring dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB di Gedung Psikologi UGM, para peserta yang merupakan peneliti muda di CICP aktif berdiskusi mengenai sejarah dan konsep photovoice dalam penelitian psikologi. Pembicara menjelaskan bagaimana metode ini dapat digunakan selain sebagai alat untuk memahami pengalaman dan perspektif individu melalui dokumentasi visual tetapi juga bisa menjadi metode kolaboratif dengan peserta dan aksi nyata yang bisa dilakukan.