Jumat (22/10) lalu Direktur CICP Haidar Buldan Thontowi, M.A. Ph.D menjadi pembicara pada webinar yang diadakan oleh Pusat Pelayanan Psikologi dan Pengembangan Karir (P4K) UIN SAIZU berkolaborasi dengan HMJ BKI. Webinar tersebut berjudul BEAUTY OF THE WORLD: Indigenous Psychology-The Diversity of Cultural Behavior. Haidar menjadi pengisi sebagai rangkaian pembukaan webinar yang diadakan oleh institusi tersebut. Pada webinar tersebut, beliau menjelaskan berbagai teori dan riset-riset seputar indigenous psychology. Indigenous psychology merupakan paradigma yang mengutamakan perspektif dan interpretasi yang lokal serta relevan dengan budaya di masyarakat tersebut. Indigenous Psychology, ilmu yang diakui di APA dengan adanya “Task Force on Indigenous Psychology” dalam Division 32 APA dengan ketua Louise Sundarajan, Ph.D. Selain itu, ia menekankan bahwa budaya asli merupakan sumber dari konsep dan teori, bukan sebaliknya. Selain itu Indigenous Psychology juga merupakan ilmu yang diakui dalam American Psychological Association (APA) dengan adanya.
Salah satu riset dengan topik Indigenous Psychology di Fakultas Psikologi UGM yaitu penelitian oleh Prof. Subandi. Kekhasan dari penelitian indigenous psychology yakni tetap mempertahankan istilah yang digunakan oleh masyarakat lokal dalam hal in partisipan riset.Seperti istilah ‘seteres’, ‘sarap’ dalam masyarakat menggambarkan orang dengan gangguan mental (ODGJ). [Ratri/Humas CICP]