Pada hari Rabu, 20 November 2024, Pusat Studi Psikologi Indijinus dan Budaya (CICP) kembali mengadakan Angkringan ke-14 secara hybrid bertajuk “Angkringan 14 – Breaking Barriers of Disability and Mental Health: Learning from Indonesian Deaf Communities.” Sesi yang penuh wawasan ini mengangkat tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh komunitas Tuli dan berbagi perspektif berharga tentang cara mengatasi hambatan terkait disabilitas dan kesehatan mental.
Acara ini dihadiri oleh pembicara ternama, Dr. Stefania Fadda, Ketua European Society for Mental Health and Deafness (ESMHD), dan Herbert Klein, Ketua British Society for Mental Health and Deaf (BSMHD). Kedua narasumber ini memberikan wawasan mendalam tentang hubungan antara kesehatan mental dan disabilitas, khususnya di komunitas Tuli. Melalui presentasi mereka, dijelaskan tantangan yang dihadapi oleh individu Tuli dalam mengakses layanan kesehatan mental serta strategi-strategi efektif untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Sesi ini dimoderatori oleh Dr. Pradytia Putri Pertiwi, yang memandu percakapan dan membantu memperdalam pemahaman peserta tentang isu yang dibahas. Dalam sesi ini juga disediakan JBI Bisindo, penerjemah bahasa isyarat, memastikan bahwa acara ini dapat diakses oleh audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang Tuli. Upaya ini sangat membantu menciptakan inklusivitas, sehingga peserta dapat terlibat sepenuhnya dalam diskusi.
Acara ini menjadi langkah dalam mengembangkan percakapan seputar kesehatan mental bagi penyandang disabilitas, khususnya dalam konteks Indonesia. Format hybrid yang menggabungkan partisipasi melalui Zoom dan secara langsung di UGM memungkinkan beragam peserta untuk mengikuti diskusi, menjadikannya pengalaman yang memperkaya bagi semua yang terlibat.