• UGM
  • IT Center
  • Library
  • Journal of Psychology
  • LPPM UGM
  • UGM Mail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Center for Indigenous and Cultural Psychology
Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang CICP
    • Selayang Pandang Indigenous Psychology
    • Sambutan Direktur CICP
    • Sejarah CICP
    • Visi dan Misi
    • Staff
    • Anggota
  • Kegiatan
    • Konferensi
    • Konsentrasi Penelitian
      • Konsentrasi Penelitian 2021
      • Konsentrasi Penelitian 2020
      • Konsentrasi Penelitian 2019
    • Kegiatan Terlaksana
    • Kegiatan Rutin
      • CICP Publication Workshop
      • School of Researcher
      • THEORY BUILDING TRAINING
    • Kegiatan Mendatang
    • Magang Internal
      • Prosedur Magang Internal (UGM)
      • Rekap Magang Internal 2018
      • Rekap Magang Internal 2019
    • Magang External
      • Prosedur Magang Eksternal (Asing dan Non-UGM)
      • Alumni Magang Eksternal
  • Publikasi
    • Jurnal
    • Working Paper Series
    • Buku
    • Policy Brief CICP
    • Artikel Lain
  • Beranda
  • Angkringan
  • Angkringan 22: Kuasa dalam Relasi Pertemanan Santri

Angkringan 22: Kuasa dalam Relasi Pertemanan Santri

  • Angkringan, Kegiatan yang telah dilaksanakan, Public Release
  • 15 Mei 2025, 14.07
  • Oleh: cicp
  • 0

Yogyakarta, 25 April 2025 – Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi UGM sukses menyelenggarakan diskusi rutin Angkringan #22 dengan tema “Kuasa dalam Relasi Pertemanan Santri” pada Jumat (25/4) secara daring melalui Zoom Meeting.

Acara ini menghadirkan Amadeo Ahnaf dari Tim Peneliti Pesantren sebagai Tamu Super, penelitian pesantern di ketuai oleh Dr. Wenty Marina Minza, S.Psi. Acara ini dimoderatori oleh Olga Bestari sebagai Asisten riset CICP. 

Ahnaf, panggilan akrabnya, membagikan hasil penelitian mengenai dinamika kekuasaan yang terbentuk dalam relasi sosial di kalangan santri. Melalui pemaparannya, Ahnaf menyoroti bagaimana struktur sosial di pesantren membentuk pola pertemanan yang tidak selalu setara, namun juga menjadi ruang pembelajaran sosial yang khas.

Ahnaf juga menjelaskan tiga temuan utamanya yakni: pertama, srawung atau kebersamaan menjadi landasan utama dalam membentuk relasi pertemanan antarsantri; kedua, relasi sosial di antara santri cenderung egaliter dengan upaya bersama untuk menghapus hierarki senior-junior; dan ketiga, struktur formal seperti posisi lurah atau pengurus tidak lantas memiliki dominasi nyata dalam dinamika keseharian, karena kekuasaan lebih banyak didistribusikan melalui pengaruh pengetahuan dan hubungan personal yang setara.

Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk mengeksplorasi bagaimana nilai, norma, dan relasi kuasa bekerja dalam kehidupan sehari-hari santri, serta bagaimana hal ini berdampak terhadap pembentukan identitas sosial mereka. Angkringan merupakan seri diskusi dua mingguan yang diselenggarakan oleh CICP untuk membahas isu-isu psikologi dalam konteks budaya lokal. Melalui forum ini, CICP terus mendorong pengembangan ilmu psikologi yang berbasis pada realitas sosial Indonesia.

Tags: SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 5: Kesetaraan Gender

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Alamat: Ruang D604 Gedung D lt. 6, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Jl. Humaniora No. 1 Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281 INDONESIA

Jam Kerja: 08.00 – 16.00
Telepon: (+62)274-550435 ext. 604
Humas CICP: (+62)857-2868-1391
Fax: (+62)274-550436

Email: cicp@ugm.ac.id

Instagram: @cicp.ugm

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju