
Yogyakarta, 28 Februari 2025 – Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar kegiatan “Angkringan CICP” dengan tema “People of The Barracks”: Meta-Beliefs of a migrant community in West Kalimantan, Indonesia. Ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Wenty Marina Minza, dengan Lintang sebagai asisten yang membantu dalam proses penelitian. Acara ini berlangsung secara daring, mulai pukul 15.30 hingga 16.30 WIB.
Dalam pemaparannya, Kristoforus Lintang, yang biasa disapa Lintang, menerangkan tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengeksplorasi meta-kepercayaan di antara masyarakat Madura Sambas yang dimukimkan kembali di Kalimantan Barat, Indonesia, yang terkena dampak Konflik Sambas 1999. Lintang, menerangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dengan Live-in selama 2 periode, Juni-Agustus dan September-Oktober tahun 2023.
Pada hasil penelitian ditemukan dua hal penting yakni “people of the barracks” dan “evil and criminal.” Istilah “orang barak” merujuk pada rumah-rumah memanjang yang seluruhnya terbuat dari papan kayu, yang disediakan oleh pemerintah yang berasosiasi terhadap status pengungsi dan stigma negatif yang mereka dapatkan. Madura sambas adalah “evil and criminal” berasosiasi terhadap penolakan oleh Madura Lokal di area Relokasi serta perlawanan pasif dari warga lokal, kekhawatiran yang dikaitkan status rentan para pengungsi.
Dalam kesimpulan, disebutkan bahwa perilaku resistensi, seperti reapprotiation meta-beliefs seringkali digunakan untuk menangkal meta-beliefs negatif. Bentuk reappropriation hadir dalam bentuk kontra-narasi dan perilaku sehari-hari, dalam semangat superioritas moral.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Wenty memberikan banyak gambaran mengenai pengungsi serta komunitas Madura-Sambas. Selain itu, angkringan ini bisa menjadi ruang diskusi yang melibatkan akademisi dan masyarakat untuk membahas resistensi yang terjadi dalam komunitas Madura-Sambas. Acara berlangsung tertib dan diakhiri dengan baik.