Revolusi industri 4.0 menjadi sebuah latar belakang diadakan dan dimulai acara ini. Tidak dapat disangkal lagi, 4.0 sudah mulai mengubah tatanan kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dalam kemajuan teknologi. Maha data menjadi salah satu manifestasi nyata dari teknologi. Maha data, atau lebih dikenal dengan big data, adalah sebuah teknologi baru di dunia teknologi informasi yang memungkinkan proses pengolahan, penyimpanan, dan analisis data dalam jumlah yang besar serta cepat. Peluang dalam big data inilah yang digunakan untuk menopang kemajuan ilmu pengetahuan masa kini.
Center Indigenous Cultural Psychology (CICP) melihat kesempatan ini sebagai pendukung dalam mendapatkan maupun mengelola data penelitian. Sebagai unit yang berbasis pada penelitian, CICP ingin membekali mahasiswa Psikologi, terutama research intern CICP, untuk mengenal dan memahami big data yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menunjang penelitian-penelitian. Untuk itu, pada Selasa, 30 April 2019 diadakan acara “Big Data Workshop”. Acara yang berlangsung dari sore hingga malam hari ini dipandu oleh Yohanes Kartika Herdiyanto, S.Psi., M.A, seorang Dosen Psikologi dari Universitas Udayana dan sekaligus mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi. Mas Hendy, sapaan akrab di CICP, juga sedang melakukan internship penelitian di CICP dengan judul penelitian “Social Media & Mental Health of Youth Migration”. Pelatihan big data ini diselenggarakan di Auditorium G-100 Fakultas Psikologi dan dihadiri oleh 41 mahasiswa Magister dan mahasiswa S1 baik intern maupun non-CICP.
Penelitian dengan pendektan kualitatif kerapkali diaplikasikan dalam penelitian CICP. Mas Hendy mengatakan bahwa sejak teknologi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pekerjaan manusia, banyak alat-alat teknologi yang dapat digunakan. Hal ini dapat dikatakan sebagai pendekatan kualitatif baru. Banyak media yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menjadi suatu maha data. Mas Hendy memberikan contoh seperti CCTV, absensi biometrik, data wearbale gadget (jam tangan, detang jantung, waktu tidur, langkah, jarak). Tidak hanya itu saja, dengan kemajuan teknologi yang ada juga dapat memanfaatkan survey monkey, google form, dsb. Sebagai media untuk pengambilan data. Mas Hendy juga mengatakan bahwa media sosial merupakan salah satu big data yang dapat dimanfaatkan, seperti twitter, youtube, instagram, facebook, dan sebagainya.
Setelah menjelaskan mengenai teori dan fenomena yang sedang terjadi, Mas Hendy juga menjelaskan mengenai software yang dapat membantu dan mempermudah dalam pengambilan maupun pengelolaan data, seperti Nvivo, RQDA, Atlas.ti, MAXQA dan sebagainya. Pada kesempatan ini, Mas Hendy memandu setiap peserta menggunakan software MAXQDA. Semua peserta sudah menyiapkan software ini sebelum acara dimulai. MAXQDA menjadi salah satu program penyimpanan data dengan proses coding dan kategorisasi. Melalui software ini dapat dilakukan analisis data kualitatif. Peserta diajarkan step by step untuk mendapatkan data, sebagai contoh peserta dipandu untuk mengambil data dari twitter dan youtube. Setelah mendapatkan data, peserta diajakan untuk melihat bagaimana pengelolaan data tersebut.
Peserta workshop merasa begitu terkagum dengan begitu mudah dan cepatnya data didapatkan. CICP berhasil mengadakan workshop ini untuk membekali para peserta dalam mengelola maupun menganalisis data. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal untuk mendukung penelitian-penelitian yang sedang berjalan.