Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) menyelenggarakan lagi program School of Researcher (SOR). Program rutin ini merupakan serangkaian kegiatan rekrutmen dan pembekalan bagi asisten penelitian baru CICP. SOR CICP Batch 1 2020 mulai diselenggarakan pada Jumat (6/3). Setelah mengalami penundaan beberapa lama akibat pandemik, rangkaian kegiatan SOR yang berupa pembekalan di dalam kelas (in-class) dimulai kembali pada Rabu (15/4) secara daring.
Rangkaian SOR yang berupa kegiatan in-class dilaksanakan sebanyak empat kali dan seluruhnya berlangsung secara daring. Empat pertemuan tersebut mengangkat topik yang berbeda-beda dan dijadwalkan berakhir pada Senin (27/4). Pada pertemuan pertama, peserta mendapatkan materi pengenalan Indigenous, Cultural, and Cross-cultural Psychology yang disampaikan oleh Adelia Khrisna Putri, S. Psi., Msc.
Pertemuan pertama SOR dengan Adelia ditujukan agar peserta dapat membedakan indigenous psychology, cultural psychology, dan cross-cultural psychology, memahami alasan diperlukannya indigenous psychology dalam memahami manusia, dan mengetahui karakteristik indigenous psychology. Sebelum memahami indigenous psychology, Adelia menekankan para peserta untuk memahami “budaya” terlebih dahulu. Budaya dapat berperan ganda, sebagai lukisan atau sebagai cara pandang. Salah satu poin yang perlu diketahui adalah adanya indigenous psychology bukan sebagai antitesis psikologi mainstream. Selain itu, ketika indigenous psychology tidak menemukan benang merah antara cross-cultural dan cultural psychology, maka hal tersebut bukan sebuah masalah.
Peserta yang mengikuti SOR merupakan mahasiswa yang sedang menempuh S-2 di Fakultas Psikologi UGM dan merupakan calon asisten peneliti baru di CICP. Keikutsertaan mereka didasari oleh kebutuhan untuk memperdalam ilmu penelitian dan ingin memiliki pengalaman profesional di dunia penelitian. Hal ini sesuai dengan kegiatan yang akan peserta lakukan di CICP mendatang sebagai asisten penelitian. Harapannya, dengan mengikuti program SOR, mereka dapat memiliki gambaran jelas terkait kegiatan di CICP.
Pertemuan in-class daring dilakukan satu sesi setiap hari Rabu dan Senin selama dua pekan. Skema pertemuan daring ini sekaligus menjadi inovasi pertama yang dilakukan oleh CICP. Harapannya, dengan berbagai situasi dan kondisi saat ini, CICP tetap mampu bergerak dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat dalam dunia penelitian.