“Sehingga, sebagai ilmuwan tujuan utamanya adalah mencari kebenaran. Apapun hasil penelitian Anda, itulah yang Anda sampaikan.”
Diskusi Bulanan yang diselenggarakan oleh Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) UGM, pada Selasa, 29 Maret 2016 lalu, mengangkat sebuah tema yang mendasar dan penting yaitu “Prinsip-prinsip dalam Ilmu Pengetahuan (The Principle of Science)”. Diskusi bulanan yang rutin diadakan setiap bulan ini terbuka untuk berbagai kalangan dan latar belakang. Pada kesempatan tersebut, Dr. Bagus Riyono, M.A., selaku pemateri memaparkan beberapa poin penting terkait ilmu pengetahuan dan sikap seorang peneliti terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pertama, prinsip ilmu pengetahuan yang paling dasar adalah metode mencari kebenaran. Sebab, seorang ilmuwan harus selalu berniat untuk mencari kebenaran dan mendahulukan kebenaran. Dalam dunia ilmiah, kebenaran jugalah yang dicari, bukan semata publikasi penelitian demi gengsi seorang ilmuwan.
Kedua, ilmu pengetahuan adalah metode mencari kebenaran, bukan sumber kebenaran mutlak. Sehingga, menurutnya, seorang ilmuwan sejati tidak akan mudah mengklaim hasil penelitiannya adalah sebuah kebenaran mutlak.
Ketiga, seorang ilmuwan selayaknya selalu bersikap rendah hati, Sebab, berkaitan dengan prinsip sebelumnya, ilmu pengetahuan adalah sebuah metode dalam mencari kebenaran. Sehingga, seorang ilmuwan sejati harus disiplin, rendah hati dan bersikap terbuka terhadap masukan-masukan selama menjalani proses pencarian kebenaran tersebut.
Keempat, sikap seorang ilmuwan yang baik adalah dengan memihak kepada kebenaran. Salah satu contohnya adalah tidak memanipulasi data di lapangan. “let the data speaks”.Dengan demikian kita secara jujur melihat kebenaran apa adanya. Sehingga bukan kebenarannya yang diuji, melainkan teori dan metode mencapai kebenaranlah yang dikaji secara hati-hati. Lalu, bagaimana kriteria kebenaran? Kriteria kebenaran dalam presentasinya disebutkan paling tidakia memuat tiga indicator yaitu, universal, diterima oleh semua orang , dan bersifat abadi. Di akhir pemaparan Pak Bagus Riyono juga mengutip sebuah kalimat terkenal kalimat terkenal yaitu “Science is a never ending journey”. [Fakhirah]